Selamat datang pada artikel Penyakit-penyakit bayi baru lahir. Artikel ini membahas mengenai penyakit-penyakit yang sering diderita pada seorang bayi yang baru lahir. Semoga dengan artikel ini para ibu yang baru melahirkan mendapat petunjuk yang baik dalam mengatasi penyakit tersebut.
Kita harus memperhatikan setiap gangguan atau penyakit yag dapat diderita oleh seorang bayi dan harus bertindak secepatnya. Penyakit-penyakit yang memerlukan waktu beberapa hari atau minggu untuk menimbulkan kematian pada seorang dewasa, dapat membunuh seorang bayi hanya dalam waktu beberapa jam.
Gangguan-gangguan ini dapat terjadi akibat sesuatu yang salah selama perkembangan bayi dalam rahim atau akibat cedera pada bayi ketika ia dilahirkan. Periksalah bai dengan seksama segera setelah lahir. Jika bayi memperlihatkan salah satu dari tanda-randa berikut ini, mungkin ada sesuatu yang salah pada dirinya :
- Jika bayi tidak dapat bernapas segera setelah lahir.
- Jika nadi atau denyut jantungnya tidak dapat diraba atau didengar, atau kurang dari pada 100 per menit.
- Jika wajah atau tubuhnya tampak putih, biru atau kuning setelah mulai bernapas.
- Jika lengan atau tungkainya terkulai, tidak dapat menggerakkannya sendiri atau tidak bergerak ketika anda memijatnya.
- Jika bayi merintih atau mengalami kesukaran bernapas sesudah 15 menit pertama.
Sebagian dari gangguan ini dapat disebabkan oleh cedera otak pada saat lahir. Gangguan ini hampir tidak pernah disebabkan oleh infeksi (kecuali ketuban pecah lebih dari 24 jam sebelu bayi lahir). Obat-obatan umum mungkin tidak akan menolong. Usahakan untuk mendapatkan pertolongan dokter.
Jika bayi tidak membuang air kecil atau menunjukkan gerakan usus (kentut, buang air besar) dalam 2 hari pertama juga, minta pertolongan dokter.
Beberapa gangguan-gangguan yang timbul setelah bayi dilahirkan (dalam hari-hari atau minggu-minggu pertama) adalah sebagai berikut :
- Nanah (PUS) atau bau busuk dari pusar (tali pusat), merupakan tanda yanng berbahaya. Amati gejala-gejala dini tetanus atau suatu infeksi bakteri dalam darah. Basahi tali pusat dengan dengan hydrogen peroksida, oleskan gentian violet dan biarkan tali pusat terbuka terhadap udara. Jika kulit disekitar puntung tali pusat tampak merah dan panas, obati dengan ampicillin atau dengan penicillin dan streptomycin.
- Baik temperatur yang rendah atau panas yang tinggi dapat merupakan tanda infeksi. Panas tinggi (diatas 39 derajat Celcius) berbahaya bagi bayi baru lahir. Taggalkan seluruh pakaiannya da basahi bayi dengan air dingin. Cari juga tanda-tanda dehidrasi, jika anda menemukan tanda-tanda dehidrasi berikan air susu ibu dan juga minuman rehidrasi kepada bayi.
- Serangan kejang (konvulsi). Apabila bayi yang juga menderita panas, atasi seperti yang diuraikan diatas. Anda harus memeriksa kemungkinan dehidrasi. Serangan kejang yang dimulai pada hari kelahirannya mungkin disebabkan oleh cedera otak pada saat lahir. Jikalau serangan kejang dimulai beberapa hari kemudian, carilah dengan seksama tanda-tanda tetanus atau meningitis (peradangan selaput otak).
- Berat bayi tidak bertambah. Selama hari-hari pertama. kebanyakan bayi akan kehilangan sedikit berat badannya. Hal ini merupakan keadaan normal. Setelah minggu pertama, seorang bayi yang sehat harus bertambah beratnya sekitar 200 gram per minggu. Menjelang minggu yang kedua, bayi yang sehat harus mempunyai berat sama seperti berat saat lahir. Bilamana berat bayi tidak bertambah atau kehilangan beratnya, maka ada sesuatu yang salah. Apakah bayi tampak sehat pada waktu lahir? Apakah bayi menyusu dengan baik? Periksalah bayi dengan seksama untuk mencari tanda-tanda infeksi atau gangguan lainnya. Jika anda tidak menemukan penyebab gangguan ini dan tidak dapat mengatasinya, mintalah peertolongan dokter.
- Muntah (Vomitus). Jikalau bayi yang sehat bersendawa (atau mengeluarkan udara yang ditelannya ketika menyusu), kadang-kadang sedikit susu turut keluar. Hal ini merupakan keadaan yang normal. Bantulah bayi mengeluarkan udara setelah menyusu dengan menyandarkan pada bahu anda dan menepuk-nepuk punggungnya dengan perlahan-lahan. Jika bayi muntah ketika anda membaringkannya setelah memberikan susu, coba dudukkan tegak untuk sementara setiap kali setelah menyusu. Bayi yang muntah berat, atau banyak dan sering sehingga kehilangan berat badannya atau menjadi dehidrasi, maka bayi tersebut menderita sakit. Jika bayi juga menderita mencret, mungkin ia mengalami infeksi usus. Infeksi bakteri dalam darah, meningitis dan infeksi-infeksi lainnya dapat pula menyebabkan muntah. Jika muntahnya berwarna kuning atau hijau, mungkin ada obstruksi atau penyumbatan usus. Terutama bila perut bayi sangat besar atau bayi tidak dapat kentut/buang air besar. Bawalah bayi ini segera ke pusat kesehatan atau rumah sakit.
- Bayi berhenti menghisap susu. Jika bayi tidak mau menghisap susu lebih daripada 4 jam, keadaan ini merupakan suatu tanda bahaya, terutama jika bayi tampak sangat ngantuk atau sakit, atau jika ia menangis atau bergerak lain dibandingkan dengan keadaan normalnya. banyak penyakit dapat menimbulkan tanda-tanda ini, tetapi penyebab yang paling sering dan berbahaya dalam 2 minggu pertama kehidupannya ialah infeksi bakteri dalam darah dan tetanus. Bayi yang berhenti menyusu selama hari kedua sampai hari kelima kehidupannya mungkin menderita bakteri dalam darah. Bayi yang berhenti menyusu selama hari ke lima sampai ke lima belas mungkin menderita tetanus.
Periksalah bayi tersebut dengan cermat dan lengkap. Anda harus melaksanakan pemeriksaan berikut ini :
- Perhatikan apakah bayi mengalami kesulitan bernapas. Jika hidungnya tersumbat, hisaplah keluar dengan mulut anda. Pernapasan yang cepat (50 kali atau lebih per menit), warna biru, rintihan dan cekungan pada kulit di antara tulang-tulang iga yang terjadi setiap kali bernapas, merupakan tanda-tanda pneumonia. Bayi-bayi kecil dengan pneumonia kerapkali tidak batuk ; kadang-kadang tidak di jumpai satupun gejala-gejala umum tersebut. Jika anda mencurigai pneumonia, obatilah seperti pada infeksi bakteri dalam darah.
- Perhatikan warna kulit bayi. Bila bibir dan wajahnya biru, pikirkan adanya pneumonia (atau suatu cacat jantung atau kelainan/kesulitan-kesulitan lain waktu bayi baru dilahirkan). Jikalau wajah dan bagian putih mata mulai menjadi kuning (icterus) dalam hari pertama atau setelah hari kelima kehidupan bayi, maka gejala ini merupakan hal yang serius. Mintalah pertolongan dokter. Warna kuning yang timbul antara hari kedua dan kelima biasanya tidak serius. Berikan bayi banyak cairan, sebaiknya minuman rehidrasi di samping air susu ibu. Tanggalkan seluruh pakainnya dan letakkan didekat jendela untuk memperoleh sinar matahari (tetapi, jangan sinar matahari yang langsung).
- Raba bagian yang lunak pada puncak kepala (ubun-ubun). Jika ubun-ubun bayi CEKUNG, bayi mungkin menderita DEHIDRASI. Jika ubun-ubun bayi MENONJOL, bayi mungkin menderita MENINGITIS. Apabila bayi menderita meningitis dan dehidrasi sekaligus, ubun-ubun dapat teraba normal. anda harus memeriksa tanda-tanda lain baik bagi dehidrasi maupun bagi meningitis.
- Perhatikan gerakan bayi dan ekspresi wajahnya. Kekakuan pada tubuh dan atau gerakan aneh dapat merupakan tanda-tanda tetanus, meningitis atau kerusakan otak akibat kelahiran atau panas. Jika bayi disentuh atau digerakkan, otot-otot wajah dan tubuh mendadak mengencang, gejala ini mungkin menunjukkan tetanus. Periksa refleks-refleks lututnya. Jika kedua mata bayi berputar kebelakang atau berputar-putar ketika ia bergerak mendadak atau secara kasar, mungkin bayi ini bukan menderita tetanus. Serangan seperti ini dapat disebabkan oleh meningitis, tetapi dehidrasi dan panas yang tinggi merupakan penyebab yang lebih umum. Dapatkah anda meletakkan kepala bayi diantara kedua belah lutunya ? Jika bayi tersebut terlalu kaku atau menangis karena nyeri, mungkin penyakitnya ialah meningitis.
- Cari tanda-tanda infeksi dalam darah.
Bayi baru lahir tidak mampu melawan infeksi dengan baik. Oleh karena itu, bakteri yang memasuki kulit atau tali pusat bayi pada saat lahir sering kali masuk kedalam darah dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Oleh karena penyebaran ini memerlukan satu atau dua hari, septicemia lebih sering di jumpai setelah hari kedua kehidupan bayi.
Tanda-tanda Infeksi dalam darah (Septicemia) :
Tanda-tanda infeksi pada bayi baru lahir berbeda dengan yang terdapat pada anak yang lebih besar. Pada bayi, hampir setiap gejala dapat disebabkan oleh infeksi yang serius dalam darah. tanda-tanda yang mungkin terdapat :
- Tidak mau menghisap susu.
- Tampak sangat ngantuk.
- Sangat pucat (anemik).
- Muntah atau mencret.
- Panas atau temperatur rendah (dibawah 35 derajat Celcius).
- Perut yang membesar.
- Kulit kuning (ikterik).
- Seranga kejang (konvulsi).
- Sewaktu-waktu bayi menjadi biru.
Bayi baru lahir tidak selalu mengalami panas ketika menderita infeksi yang serius. Temperaturnya dapat tinggi, rendah atau normal.
Pengobatan jikalau anda mencurigai septicemia pada bayi baru lahir :
- Suntikkan ampicillin, 125 mg dua kali sehari.
- Atau suntikkan penicillin, 150 mg (250.000 unit) penicillin cristal dua kali sehari, bersama dengan streptomycin, 20 mg untuk setiap kilogram berat bayi (60 mg bagi bayi yang beratnya 3 kilogram) sekali sehari. Hati-hati, jangan memberikan streptomycin terlalu banyak.
- Jaga agar bayi mendapatkan cairan yang cukup. Jika perlu, berikan dengan sendok susu ibu dan Minuman Rehidrasi.
- Usahakan untuk mendapatkan pertolonga dokter.
Demikianlah artikel ini,, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua terkhusu bagi para ibu yang baru melahirkan dan bagi para medis.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.