Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 10 April 2014

PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI PADA MASA ANAK-ANAK

Selamat datang pada artikel dengan judul Penyakit-penyakit Infeksi pada Masa Anak-anak. Artikel ini akan membahas mengenai jenis jenis penyakit yang sering dialami pada anak-anak dan artikel ini juga akan memabahas mengenai gejala-gejala dan pencegahan dari jenis penyakit tersebut.
Adapun beberapa jenis penyakit yang sering dijumpai pada anak-anak adalah :
CACAR AIR (VARICELLA) :
Cacar air merupakan peradangan virus yang ringan, mulai terjadi 2 sampai 3 minggu setelah seorang anak ditulari oleh anak lain yang menderita cacar air.
Gejala-gejala :
Pertama-tama timbul bercak yang kecil, merah dan gatal. Kemudian bercak-bercak ini berubah menjadi bintul (papila) atau lepuhan (vesicula) yang kecil, pecah dan akhirnya membentuk keropeng (crusta). Biasanya bercak-bercak ini mulai timbul pada badan, dan kemudian menyebar pada wajah, lengan sertai tungkai. Mungkin terdapat bercak, lepuhan dan keropeng sekaligus pada saat yang bersamaan. Panasnya biasanya ringan.
Pengobatan :
Infeksi ini akan berlangsung selama satu minggu. Mandikan anak setiap hari dengan sabun dan air hangat. Untuk meredakan rasa gatal, tempelkan potongan kain yang dibasahi dengan cairan yang berasal dari gandum (tepung terigu) yang telah direbus serta di saring. Potonglah kuku jari tangan anak sependek-pendeknya. Jika keropengnya mengalami infeksi, oleskan gentian violet atau salep antibiotika pada keropeng tersebut.

CAMPAK (MORBILLI, RUBEOLA) :
Campak merupakan salah satu jenis penyakit pada anak yang tergolong infeksi virus yang berat dan terutama berbahaya pada anak yang kurang gizi atau menderita tuberkulosis. Sepuluh hari setelah berdekatan dengan penderita campak, maka penyakit ini mulai timbul dengan gejala-gejala demam (panas), pilek (influenza), mata merah dan nyeri, serta batuk.
Anak tampak semangkin sakit. Mulut terasa sangat nyeri dan mungkin timbul diare.
Setelah 2 atau 3 hari muncul beberapa bercak putih yang kecil seperti butir-butir garam di dalam mulut. Sehari atau 2 hari kemudian timbul ruam, pertama-tama dibelakang telinga dan pada leher, kemudian pada wajah dan badan, dan akhirnya pada lenngan serta tungkai. Setelah timbul ruam, biasanya anak mulai membaik. Ruam berlanngsung selama 5 hari.
Pengobatan :
  • Anak harus beristirahat di tempat tidur, minum banyak caiaran, dan diberikan makanan bergizi. Jika tidak dapat disusui oleh ibu, berikan air susu ibu dengan sendok.
  • Untuk panas dan perasaan tidak enaknya, berikan acetaminophen (atau aspirin).
  • Jika terjadi nyeri pada telinga, berikan antibiotika.
  • Jika timbul tanda-tanda pneumonia, meningitis atau timbul nyeri hebat dalam telinga atau lambung, mintalah pertolonga dokter.
Pencegahan Campak :
Anak yang menderita campak harus dipisahkan dari anak-anak lainnya. Khususnya, cobalah melindungi anak-anak yang begizi buruk atau yang menderita tuberkulosis atau penyakit menahun lainnya. Anak-anak dari keluarga lain harus dilarang memasuki rumah dimana campak berjangkit. Jika belum semua anak-anak dalam keluarga ini terserang campak, anak-anak ini harus dilarang ke sekolah atau ke toko-toko selama 10 hari.
Untuk mencegah kematian anak-anak akibat campak, anda harus menjaga agar seluruh anak-anak anda bergizi baik. Lindungi anak-anak anda terhadap campak dengan melakukan vaksinasi ketika mereka berusia 8 sampai 14 bulan.

CAMPAK JERMAN (RUBELLA) :
Campak jerman tidak seberat campak biasa. Penyakit ini berlangsung 3 atau 4 hari. Kerapkali kelenjar-kelenjar getah bening pada bagian belakang kepala dan leher membengkak dan nyeri tekan.
Anak harus berbaring di tempat tidur dan minum aspirin kalau perlu.
Para ibu yang terserang campak jerman dalam 3 bulan pertama kehamilan mereka, dapat melahirkan anak yang cacat. Berdasarkan hal ini, para wanita hamil yang belum menderita campak jerman atau belum pasti, harus dijauhkan dari anak-anak yang terserang jenis campak ini.

GONDONG (PAROTITIS EPIDEMICA, MUMPS) :
Gejala-gejala pertama mulai terjadi 2 atau 3 minggu setelah berhubungan dengan seorang penderita gondong.
Gondong dimulai dengan panas dan rasa nyeri ketika membuka mulut atau makan. Dalam waktu 2 hari, timbul pembengkakan yang lunak di bawah kedua telinga pada sudut rahang. Acapkali pembengkakan terjadi mula-mulanya pada suatu sisi dan kemudian pada sisi yang lain.
Pengobatan :
Pembengkakan akan menghilang sendiri setelah 10 hari, tanpa memerlukan antibiotika. Aspirin boleh diminum untuk meredakan nyeri dan panasnya. Berikan makanan yang bergizi dan lembut, serta menjaga agar mulutnya selalu bersih.
Komplikasi :
Pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 11 tahun, setelah minggu pertama dapat terjadi rasa nyeri pada perut atau penbengkakan yang nyeri pada buah pelir (laki-laki) atau pada payudara (wanita). penderita dengan pembengkakan seperti harus berbarinng diam dan melakukan kompres dengan kantong es atau kain yang dibasahi dengan air dingin pada bagian yang membengkak untuk meredakan nyeri dan pembengkakannya.
Jika timbul tanda-tanda peradangan selaput otak (meningitis), segera minta pertolongan dokter.

BATUK REJAN (PERETUSSIS) :
Batuk rejan mulai terjadi seminggu atau dua minggu setelah perhubungan dengan anak yang menderitanya. Permulaan penyakit ini mirip demam dengan panas, pilek dan batuk.
Dua minggu kemudian, mulai timbul batuk melengking (whooping, ngikil). Sang anak batu berualang-ulang dengan cepat tanpa kesempatan untuk menarik napas, sampai ia membatukkan segumpal lendir yang lengket, dan kemudian udara terhisap masuk kedalam paru-parunya dengan bunyi melengking yang keras. Selama anak batuk, kuku dan bibirnya menjadi biru karena kekurangan udara. Setelah batuk melengking, ia muntah. Di antara serangan-seranga batuk, anak tampak cukup sehat.
Batuj rejan sering kali berlangsung selama 3 bulan atau lebih.
Batuk rejan terutama berbahaya pada bayi-bayi di bawah usia 1 tahun, sehingga anak-anak harus divaksinasi. Bayi-bayi yang kecil tidak memperlihatkan gejala batuk rejan yang khas, sehingga sukar dipastikan, apakah bayi tersebut menderita batuk rejan atau tidak. Jika bayi anda menderita serangan batuk dan matanya bengkak atau menggembung sementara di daerah anda terdapat kasus-kasus batuk rejan, obatilah segera sebagai kasus batuk rejan.
Pengobatan :
  • Dalam stadium dini sebelum mulai terjadi batuk yang melengking. Erythromycin, tetracyclin atau ampicillin dapat menolong. Chloramphenicol juga dapat menolong, tetapi risikonya lebih besar. Kita harus mengobatinya begitu tampak gejala yang pertama, khususnya pada bayi yanng berusia di bawah 6 bulan.
  • Pada kasus batuk rejan yang berat, phenobarbital dapat menolong, terutama jika batuknya mangganggu tidur atau menim,bulkan kejang.
  • Untuk menghindari penurunan berat badan dan malnutrisi, anak harus memperoleh makanan bergizi dan segera harus makan setelah ia muntah.
Komplikasi :
Perdarahan pada bagian putih mata dapat disebabkan oleh serangan batuknya. Gejala ini tidak memerlukan pengobatan. Seandainya timbul serangan kejang atau gejala-gejala pneumonia atau meningitis, mintalah pertolongan dokter.
Lindungi anak-anak anda terhadap batuk rejan, Usahakan agar mereka telah divaksinasi pada usia 2 bulan.

DIFTERI :
Permulaan penyakit difteri menyerupai demam dengan panas, nyeri kepala dan sakit leher. Suatu membran atau selaput yang berwarna kuning kelabu terbentuk di bagian belakang tenggorokan dan kadang-kadang di dalam hidung atau pada bibir. leher anak dapat membengkak. Napasnya berbau sangat busuk.
Jika anda mencurigai seorang anak menderita difteri :
  • Anak harus diistirahatkan di tempat tidur, terpisah dari orang-orang lain.
  • Segera minta pertolongan dokter. Untuk difteri terdapat antitoksin yang khusus.
  • Berikan penicillin, 1 tablet @ 400,000 unit, 3 kali sehari bagi anak-anak yang lebih besar.
  • Suruh berkumur air hangat uengan sedikit garam.
  • Suruh bernapas dalam uap air panas seringkali atau terus-menerus.
  • Bila anak mulai tersedak dan menjadi biru, coba keluarkan membran dari tenggorokannya dengan menggunakan kain yang dililitkan di sekeliling jari tangan anda.
Difteri merupakan penyakit berbahaya, yang sebetulnya dapat di cegah dengan mudah melalui pemberian vaksin DPT. Anda harus menvaksinasikan anak-anak anda.

KELUMPUHAN INFANTIL (POLIO, POLIOMYELITIS, INFANTILE PARALYSIS) :
Polio palinng sering di jumpai pada anak-anak di bawah 2 tahun.
Infeksi virus ini mulai timbul seperti demam dengan panas, muntah dan nyeri otot. Kadang-kadang gejalanya hanya sampai ketiga gejala ini. Tetapi kadang-kadang sebagian tubuh menjadi lemah dan lumpuh (paralisis). Kelumpuhan ini paling sering terjadi pada salah satu atau kedua tungkai. Lambat laun, anggota gerak yang lumpuh ini menjadi kecil dan tidak tumbuh dengan cepat seperti anggota gerak yang lain.
Pengobatan :
Begitu penyakit mulai timbul, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kelumpuhannya. Antibiotika tidak akan menolong. Redakan rasa nyeri dengan aspirin atau acetaminophen dan lakukan kompres air hangat pada otot-otot yang nyeri.
Pencegahan :
Tempatka anak yang sakit di kamatr terpisah, jauh dari anak-anak lainnya. ibu harus mencuci tangan setiap kali menyentuhnya. Perlindungan terbaik terhadap polio ialah vaksin polio.
Perhatikan agar anak-anak divaksinasi terhadap polio dengan "tetesan polio" pada usia 2, 3 dan 4 bulan.
Seorang anak yang cacat akibat polio harus makan makanan bergizi dan melakukan gerak badan untuk memperkuat otot-ototnya yang masih baik. Selama tahun pertama, sebagian dapat pulih kembali.
Bantulah anak agar belajar berjalan sebaik-baiknya, pasanglah 2 buah tiang sebagai penyangga dan kemudian buatkan tongkat penopang.
Demikian artikel dengan judul penyakit-penyakit infeksi pada masa anak-anak. Semoga ertikel ini bermanfaat bagi kita semua.

    Previous
    Next Post »

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.