Selamat datang pada artikel dengan judul Pemeriksaan dan Servis Komponen-Komponen Engine Sepeda Motor. Artikel ini akan membahas beberapa hal penting dalam pemeriksaan dan servis engine sepeda motor diantaranya Pemeriksaan dan servis kepala silinder, block silinder, ruang engkol, piston, ring piston, batang piston dan poros engkol.
PEMERIKSAAN DAN SERVIS KEPALA SILINDER (CYLINDER HEAD), BLOK SILINDER (CYLINDER BLOCK) DAN RUANG ENGKOL
Kepala Silinder (Cylinder Head)
Kepala silinder merupakan bagian yang membentuk ruang bakar. Ruang bakar harus benar-benar rapat agar kompressi dan tekanan hasil pembakaran tidak bocor. Penyebab kebocoran pada ruang bakar diantaranya :
- Gasket keras atau rusak.
- Pengerasan baut kepala silinder kurang tepat atau baut aus.
- Ulir busi rusak atau aus.
- Penutup katup kurang rapat atau bocor atau seal penutup katup sudah rusak.
- Keretakan pada bagian kepala silinder.
- Kepala silinder tidak rata atau melengkung.
Blok Silinder (Cylinder Block)
Pemeriksaan blok silinder meliputi pemeriksaan kerataan permukaan dan keausan silinder. Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan keausan adalah Straight Edge dan Feeler Gauge.
Langkah pemeriksaan :
- Bersihkan permukaan silinder.
- Letakkan straight edge pada permukaan blok silinder. Periksa apakah terdapat celah antara straight edge dengan permukaan blok silinder.
- Jika terdapat celah pada permukaan, masukkan feeler gauge diantara straight edge dengan blok silinder. Catat tebal dari feeler gauge yang dapat masuk pada celah tersebut.
- Lakukan beberapa kali pada beberapa posisi seperti pada gambar diatas. Bandingkan hasil pemeriksaan dengan spesifikasi. Bila melebihi spesifikasi maka ratakan permukaan dengan membubut atau menskrap. (Kerataan spesifikasi : 0,05 mm)
Pemeriksaan keausan (keovalan) blok silinder dengan menggunakan alat cylinder gauge. Langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
- Bersihkan blok silinder dari kotoran yang menempel baik debu, oli maupun kotoran lainnya.
- Masukkan cylinder gauge pada lubang silinder.
- Pasang batang ukur sehingga kondisi angka awal di dapat, lalu di catat angka tersebut. Misalnya 70,00 mm.
- Masukkan cylinder gauge di tiga tempat (titik) yang berbeda misal Atas, Tengah dan Bawah.
- Pada masing-masing titik putar cylinder gauge, melingkar searah lingkaran blok silinder.
- Catat hasil pengukuran masing-masing di ketiga titik tersebut. (Spesifikasi keovalan blok cilinder adalah 0,05 mm)
- Jika hasil selisih masing-masing pengukuran yang satu dengan yang lain melebihi angka spesifikasi maka blok silinder perlu dilakukan oversize.
- Jika blok silinder sudah mengalami oversize, maka piston dan ring piston juga harus diganti sesuai dengan oversize yang telah dilakukan pada blok silinder tersebut.
Untuk mencegah agar kepala silinder tidak melengkung maka :
- Hindari penggunaan mesin yang berlebihan, yang mengakibatkan terjadinya over heating pada mesin.
- Lakukan pemeriksaan pengencangan baut kepala silinder secara berkala dengan menggunakan kunci momen.
- Saat melakukan pengencangan atau pengendoran baut kepala silinder, lakukan dengan cara menyilang dan secara bertahap.
PEMERIKSAAN DAN SERVIS PISTON, RING PISTON, BATANG PISTON DAN POROS ENGKOL
Pemeriksaan Piston
Sebelum melakukan pemeriksaan pada piston, lihat kondisi dari piston tersebut. Kondisi piston harus dalam keadaan bersih dari kotoran dan karbon yang menempel. Pemeriksaan piston meliputi pemeriksaan visual dan pengukuran.
Pemeriksaan Visual antara lain :
- Jenis piston, tanda pemasangan dan tanda oversize.
- Goresan pada dinding silinder piston dan dinding silinder.
Bila pemeriksaan visual menunjukkan piston telah tergores berlebihan, maka ganti piston dengan yang baru sesuai dengan jenis dan oversize yang ada pada piston semula.
Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pemeriksaan celah antara piston dengan dinding silinder.
Langkah menentukan celah adalah sebagai berikut :
- Ukur diameter silinder 10 mm dari bawah.
- Ukur diameter silinder.
- Cari celah dengan mengurangi diameter silinder dengan diameter piston.
Mengukur celah juga dapat menggunakan feeler gauge dengan cara :
- Bersihkan silinder dan piston.
- Masukkan piston ke dalam silinder.
- Ukur celah antara piston dengan dinding silinder dengan feeler gauge.
Kerusakan piston antara lain :
- Kotoran karbon pada dinding piston maupun alur piston.
- Dinding piston tergores.
- Celah antara silinder dengan piston berlebihan karena kesalahan saat kolter sillinder aus.
Penyebab kerusakan :
- Usia pemakaian.
- Sistem pelumasan kurang sempurna atau terdapat kerusakan pada pompa oli, volume oli kurang, kwalitas oli rendah dan penggantian oli tidak berkala.
- Debu masuk kesilinder akibat filter (saringan udara) dilepas.
- Cara pengendaraan kurang baik.
- Terjadi everheating pada mesin.
Pemeriksaan Ring Piston
Pemeriksaan ring piston dapat dilakukan dengan cara visual dan pemeriksaan menggunakan alat ukur.
Pemeriksaan Visual :
Periksa bagian ring yang bergesekan dengan dinding silinder dari keausan atau goresan. Periksa bagian yang bergesekan dengan alur ring, dengan cara meraba dengan jari, bila aus maka terasa ada bagian yang menonjol.
Pemeriksaan dengan alat ukur yaitu feeler gauge :
- Pemeriksaan ceah samping yang mengukur celah antara ring dengan alur ring menggunakan feeler gauge. Spesifikasi: celah top ring 0,03 - 0,07 mm; second ring 0,02 - 0,06 mm dengan limit 0,12 mm.
- Pemeriksaan celah ujung dengan cara memasukkan ring piston ke dalam silinder. Dorong ring piston pada jarak 40 mm dari bawah. Ukur celah menggunakan feeler gauge. Spesifikasi celah 0,1 - 0,25 mm dengan limit 0,4 mm.
Celah samping yang berlebihan akan menyebabkan suara rng piston berlebihan (ring noise) dan kebocoran. Celah ujung yang berlebihan sebagai indikasi keausan ring yang bergesekan dengan dinding silinder, gaya pegas lemah dan kompressi bocor.
PEMERIKSAAN DAN SERVIS BATANG PISTON DAN POROS ENGKOL
Pemeriksaan dan Servis Batang Piston
Untuk melakukan pemeriksaan batang piston dengan melakukan pemeriksaan kepuntiran dan kebengkokkan batang piston dengan menggunakan connecting rod aligment.
Pemeriksaan dan Servis Poros Engkol.
Pemeriksaan dan Servis poros engkol meliputi :
- Pemeriksaan gigi pompa oli dan timing sprocket. Lihat apakah terdapat gigi pompa oli dan timing sprocket terdapat keausan, keretakan dan kerusakan lainnya. Jika terdapat kerusakan keretakan dan keausan yang berlebihan, maka gantilah komponen tersebut.
- Pemeriksaan bantalan crank case. Jika terdapat kekocakkan yang berlebihan pada bantalan crank case, maka gantilah batalan tersebut.
- Periksa kekocakkan dan keolengan poros engkol. Jika terdapat kekocakkan dan keolengan poros engkol, maka bubut atau ganti dengan yang baru.
- Periksa celah poros engkol dengan stang piston dengan menggunakan feeler gauge. Jika terdapat celah yang berlebihan dari hasil pengukuran maka ganti dengan yang baru.
Demikianlah prosedur pemeriksaan dan servis komponen-komponen engine sepeda motor. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.