Seorang teman saya bercerita, selama ini omzet penjualan roti miliknya mengalami stagnasi dan tidak mengalami peningkatan. Awalnya dia berpikir itu disebabkan keadaan ekonomi yang sulit. Maklum, harga bahan baku terus melonjak naik sehingga harga produk juga harus menyesuaikan.
Suatu ketika dia memutuskan melakukan sebuah perubahan besar karena bila bertahan dalam situasi tersebut akan mengakibatkan perusahaan gulung tikar.
Strategi Penjualan
Saat itu dia memiliki strategi penjualan produknya yaitu:
- Menjual roti kepada 1 orang dengan untung Rp.100,-/buah sebanyak 10 kali
(nominal rupiah hanya asumsi untuk memudahkan) - Namun sekarang dia melakukan perubahan strategi, yaitu:Menjual roti kepada 100 orang dengan untung Rp.10,-/buah sebanyak 10 kali.
Anda sudah memahami maksud saya?
- Dengan strategi pertama, dia mendapatkan total untung Rp.1000,-.
- Dengan strategi kedua, dia mendapatkan total untung Rp. 10.000,-
Strategi yang lain adalah Sekali kerja dengan untung sangat besar. Bisa diteraokan bila Anda bergerak dalam usaha proyek-proyek besar, pembangunan jalan, sarana umum, rumah sakit, pesawat terbang, dan lainnya
Atau strategi beberapa kali bekerja dengan untung besar. Misalnya, importir mobil mewah, developer perumahan mewah, dan lainnya.
Intinya, Anda bisa memilih mana yang sesuai dengan usaha Anda. Dan yang tak kalah pentingnya tentang nominal harga, dalam masa sulit seperti ini saya sarankan fleksibel dengan masalah harga karena 1 rupiah sangat berarti.
Tepat Sasaran
Sebelumnya cara menjual produk difokuskan dengan sepeda keliling. Namun perubahan juga dilakukan pada sasaran yang tepat. Sekarang penjualan difokuskan pada toko-toko di pasar rakyat dan perumahan padat penduduk atau biasa disebut kampung.
Hasilnya sangat menakjubkan. Dengan cara baru ini, omzet yang rata-rata 1000 buah roti / hari, kini melonjak menjadi lebih kurang 2000 buah roti / hari. Itu berarti omzet penjualan meningkat drastis hingga 100%. Dalam sebulan penjualan dari 30.000 buah / bulan juga meningkat menjadi 60.000 buah / bulan. Dahsyat bukan? Semoga Anda terinspirasi.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.