Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 02 Desember 2008

Daging Tikus Makin Mahal

Bila Anda berbelanja di pasar tradisional di beberapa daerah di Indonesia, maka Anda akan menjumpai tikus yang dijual untuk makanan sehari-hari. Berjajar seperti layaknya daging ayam dan daging sapi.

Anda pernah mencobanya? Bila belum pernah, ada baiknya mencicipinya. Mumpung harganya belum mahal. Di luar negeri, ternyata tikus ini sudah menjadi makanan favorit, bahkan diekspor dan laris manis. Yuk, kita lihat sama-sama.


Di Kamboja, gara-gara inflasi yang tinggi sekali, harga daging sapi satu kilogram dijual 20.000 riel. Hal itu menyebabkan banyak masyarakat yang memutar otak mencari alternatif makanan pengganti daging sapi. Daging apa ya yang murah tapi lezat?

Akhirnya merekapun menemukan daging tikus sawah / hutan (bukan tikus rumah) yang ternyata tidak kalah lezat dibanding dengan daging sapi. Jumlah tikus yang berlimpah dan murah seakan tidak akan habis tersebut menjadi menu favorit mereka. Harganya juga jauh lebih murah. Sekitar 1200 riel per kilogram.

Celakanya, saking larisnya dan banyaknya permintaan harga daging tikus malah ikutan meroket juga. Untuk satu kilogram daging tikus kini dijual dengan harga sekitar 5.000 riel. Tapi masih lumayan dibandingkan harga daging sapi :-)

Daging tikus sawah tersebut bisa dimasak dengan bawang putih ataupun dipanggang. Kini daging tikus seperti yang Anda lihat di gambar ini telah menjadi makanan yang sangat populer di Kamboja. Bahkan permintaan dari negara Vietnam dan Thailand juga mulai meningkat. Rupanya tikus mulai digemari sebagai makanan manusia di beberapa negara.

Bagaimana dengan kita di Indonesia? Saat ini baru beberapa daerah di Indonesia yang menikmatinya. Mungkinkah di masa yang akan datang tikus akan menjadi menu utama di hotel-hotel berbintang di Indonesia atau bahkan di dunia? Lihatlah gadis kecil yang begitu lezatnya menyantap daging tikus. Hmmm...yummy :-o

Previous
Next Post »

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.