Jika kita pikirkan, perjalanan bisnis ataupun kehidupan ini sama seperti mengarungi lautan. Perjalanannya tidak selalu mudah. Selalu akan ada ombak dahsyat yang siap menghantam, tentu saja di saat yang tidak terduga dan kita tidak mengharapkannya.
Terkadang kita harus mengarahkan kapal untuk menghindari kesulitan, atau bahkan sepertinya kapal sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Namun jika Anda tetap fokus pada hal tersebut dan tidak pernah menyerah, maka kesuksesan atau keberhasilan yang dihasilkan akan terssa sangat manis.
Tantangan dan resiko selalu menghadang di depan kita. Satu telah teratasi, yang lain dan lebih besar siap menyambut kita, dan hal itu akan terus terjadi selama kita masih hidup. Tetapi bukan itu permasalahannya. Mengenai tantangan dan resiko bisnis dan kehidupan adalah bagaimana kita mengelolanya. Bukankah setiap hari kita berhadapan dengan resiko dari hal kecil sekalipun? Ketika mengemudi di jalan, Anda mengambil resiko, tetapi Anda mempunyai kendali bagaimana Anda menjalaninya. Sebagai pejalan kaki, hanya bisa menyeberang dengan jalan biasa dapat membawa resiko. Sebagai seorang pengusaha memiliki resiko dalam hal keuangan, atau sebagai seorang karyawan yang memliki resiko dipecat, dan sebagainya.
Seorang pelaut bernama Graham Dalton mencoba mewujudkan mimpinya berperahu layar solo mengelilingi dunia dengan kapal Gipsi Moth IV. Dia bersumpah akan mencapai prestasi tersebut suatu hari nanti. Tujuan itu selalu ada di pikirannya. Pada tahun 2002, akhirnya dia memutuskan berlayar dari New York sebagai peserta lomba perahu layar Around Alone, sebuah perlombaan samudra terhebat serta memiliki tantangan mental dan fisik terdahsyat dalam dunia olah raga. Semua penonton memperhatikan semua perahu mengambil bagian di cabang solo ketika para peserta berhenti selama sebulan di Tauranga di akhir etape ketiga. Sayangnya, dalam perjalanan selanjutnya Dalton harus keluar dari perlombaan ketika perahu layer 60 kakinya, Hexagon, patah tiang di pantai Amerika Selatan.
Jelas sekali dia sangat kecewa, tetapi dia masih belum kehilangan impiannya untuk mengelilingi dunia secara solo. Dalam sebuah warta di internet, Graham Dalton berkata:
Hidup ini adalah pilihan! Langkah pertama yang Anda lakukan terkadang seperti langkah besar menuju sebuah dunia asing dan menakutkan. Tetapi cobalah mengumpulkan tekad dan keberanian. Jangan biarkan sesuatu menghentikan Anda. Selama hal itu positif, lakukan saja. Just do it! Anda akan menyadari bahwa hal tersebut sama sekali tidak berat sehingga Anda akan terheran-heran mengapa Anda tidak melakukannya sejak dini. Bagaimana dengan Anda yang mungkin saat ini sedang mengalami tantangan dan resiko dalm bisnis? Semoga terinspirasi.
Terkadang kita harus mengarahkan kapal untuk menghindari kesulitan, atau bahkan sepertinya kapal sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Namun jika Anda tetap fokus pada hal tersebut dan tidak pernah menyerah, maka kesuksesan atau keberhasilan yang dihasilkan akan terssa sangat manis.
Tantangan dan resiko selalu menghadang di depan kita. Satu telah teratasi, yang lain dan lebih besar siap menyambut kita, dan hal itu akan terus terjadi selama kita masih hidup. Tetapi bukan itu permasalahannya. Mengenai tantangan dan resiko bisnis dan kehidupan adalah bagaimana kita mengelolanya. Bukankah setiap hari kita berhadapan dengan resiko dari hal kecil sekalipun? Ketika mengemudi di jalan, Anda mengambil resiko, tetapi Anda mempunyai kendali bagaimana Anda menjalaninya. Sebagai pejalan kaki, hanya bisa menyeberang dengan jalan biasa dapat membawa resiko. Sebagai seorang pengusaha memiliki resiko dalam hal keuangan, atau sebagai seorang karyawan yang memliki resiko dipecat, dan sebagainya.
Seorang pelaut bernama Graham Dalton mencoba mewujudkan mimpinya berperahu layar solo mengelilingi dunia dengan kapal Gipsi Moth IV. Dia bersumpah akan mencapai prestasi tersebut suatu hari nanti. Tujuan itu selalu ada di pikirannya. Pada tahun 2002, akhirnya dia memutuskan berlayar dari New York sebagai peserta lomba perahu layar Around Alone, sebuah perlombaan samudra terhebat serta memiliki tantangan mental dan fisik terdahsyat dalam dunia olah raga. Semua penonton memperhatikan semua perahu mengambil bagian di cabang solo ketika para peserta berhenti selama sebulan di Tauranga di akhir etape ketiga. Sayangnya, dalam perjalanan selanjutnya Dalton harus keluar dari perlombaan ketika perahu layer 60 kakinya, Hexagon, patah tiang di pantai Amerika Selatan.
Jelas sekali dia sangat kecewa, tetapi dia masih belum kehilangan impiannya untuk mengelilingi dunia secara solo. Dalam sebuah warta di internet, Graham Dalton berkata:
Saya tahu saya akan melakukannya suatu hari nanti, tetapi bukan dalam Around Alone. Saya selalu berkata bahwa kesuksesan Anda dalam hidup bukan karena Anda sukses, melainkan karena Anda gagal dan memilih bagaimana Anda menghadapinya. Motto ini masih berlaku bahkan terlebih hingga sekarang. Saya tidak akan menghentikan mimpi saya.Dan pada warta sebelumnya, pelaut solo itu berkata,
Anda adalah pesaing terberat diri Anda. Jika Anda dapat menghadapi tantangan dengan kejujuran dan dedikasi, sukses akan datang secara alami. Saya tidak mau melakukan hal-hal yang biasa; saya lebih suka menyusun tujuan, meraihnya, dan mencari tantangan berikutnya.Resiko yang Graham Dalton hadapi dalam lomba tersebut adalah kalah. Namun kalah bukan berarti gagal lalu berhenti, tetapi bagaimana mengelolanya dan merubahnya menjadi pemacu menghadapi tantangan yang baru untuk menuju keberhasilan. Ya, Graham Dalton telah mengambil resiko besar untuk sukses dan selalu mencari tantangan berikutnya.
Hidup ini adalah pilihan! Langkah pertama yang Anda lakukan terkadang seperti langkah besar menuju sebuah dunia asing dan menakutkan. Tetapi cobalah mengumpulkan tekad dan keberanian. Jangan biarkan sesuatu menghentikan Anda. Selama hal itu positif, lakukan saja. Just do it! Anda akan menyadari bahwa hal tersebut sama sekali tidak berat sehingga Anda akan terheran-heran mengapa Anda tidak melakukannya sejak dini. Bagaimana dengan Anda yang mungkin saat ini sedang mengalami tantangan dan resiko dalm bisnis? Semoga terinspirasi.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.